Langsung ke konten utama

Putroe Neng, Legenda Wanita Cantik Aceh dan 99 Suaminya yang Tewas Secara Misterius



                  
Berbicara tentang sosok wanita Aceh, tentu kita bakal langsung ingat dengan tokoh-tokoh hebat macam Cut Nyak Dien sampai Laksamana Malahayati. Tidak mengherankan kenapa demikian, mengingat kiprah para tokoh ini luar biasa. Membahas tentang tokoh wanita Aceh tentu tidak hanya nama yang sudah disebutkan tadi, tapi masih ada beberapa lagi yang tak kalah fenomenal. Salah satunya adalah Putroe Neng.

Tak banyak orang Indonesia yang tahu sosok ini, tapi di Aceh, nama seorang Putroe Neng jadi legenda. Ia diceritakan macam-macam, namun yang paling terkenal adalah kisahnya dan 99 suami yang semuanya tewas. Menurut cerita Neng memiliki semacam sihir dan racun sehingga bisa membuat semua suaminya tak bernyawa. Uniknya, semua pria ini meninggal dengan cara yang sama yakni terkena kelamin Neng.

Versi lain dari cerita Putroe Neng adalah 99 pria itu merupakan musuh Aceh yang berhasil dibabat habis oleh si wanita tangguh itu. Namun, cerita yang paling kuat adalah legenda Putroe Neng yang membunuh suami-suaminya.

Asal Usul Putroe Neng

Putroe Neng 
Dari beberapa sumber artikel yang ada, Putroe Neng merupakan wanita berdarah Tiongkok. Setelah pemimpin Kerajaan Lamiri Meninggal, Putroe Neng melanjutkan misi sang ayah untuk melawan serdadu musuh di Sumatra. Sosok bernama asli Niang Lion Khie ini merupakan wanita berpangkat Jenderal dan beragama Buddha pada masa itu.
Meurah Johan, suami pertama Putroe yang tewas

Ilustrasi tewas 
Pada masa itu pasukan kerajaan Indra Purba berhasil mengalahkan Putroe Neng. Sejak saat itulah Sultan Meurah Johan menikahi Putroe Neng. Putroe Neng kemudian bersedia dan mulai memeluk Agama Islam. Pada abad ke-16 itu, akhirnya Putroe Neng dan Meurah Johan menikah. Namun, kejadian nahas menimpa Sultan Meurah Johan. Ia ditemukan dalam keadaan tak bernyawa. Tubuhnya kaku dan bibirnya membiru usai melakukan malam pertama dengan Putroe Neng. Kejadian mengenaskan ini bukanlah kemauan Putroe Neng. Wanita itu sedih dan kebingungan saat suaminya tewas usai melakukan malam pertama. Kejadian ini terus berlangsung setiap kali ia menikah sehingga banyak laki-laki yang tewas setelah menikahinya.
Putroe Neng memiki racun magis

Ilustrasi racun 
Diketahui bahwa Putroe Neng memiliki racun yang sudah ditanam pada alat kelaminnya. Racun tersebut ditanam oleh neneknya saat ia masih remaja. Sedangkan mantra ilmu hitam yang terkandung dalam racun itu telah dimasukkan ke dalam bambu. Bambu tersebut dibelah menjadi dua bagian. Satu bagian dilempar ke gunung dan potongan lainnya dibuang ke lautan.
Syekh Syiah Hudam merupakan satu-satunya lelaki yang selamat

Ilustrasi Putroe Neng 
Menurut informasi lain, dikisahkan bahwa Syekh Syiah Hudam merupakan sosok guru Putroe yang sudah lama mengajari dan mendidiknya. Tak lama kemudian, Syekh Syiah Hudam melamarnya. Akhirnya, Putroe Neng dan Syekh Syiah Hudam menikah. Yang lebih mengejutkan, Syekh Syiah Hudam mampu menetralisir racun yang ada di kelamin Putroe Neng. Suami Putroe yang ke-100 itu pun akhirnya dapat melewatkan malam pertamanya dengan selamat. Syekh Syiah Hudam mampu mengangkat semua mantra ilmu hitam pada istrinya. Walaupun begitu, aura kecantikan Putroe mulai meredup. Selain itu, Syekh Syiah Hudam tidak juga dikarunai keturunan hingga Putroe Neng menjemput ajalnya.
Sanggahan mengenai kisah Putroe Neng

Novel Putroe Neng 
Kebenaran kisah Putroe Neng ini menjadi misteri. Hanya sedikit yang berusaha menggali kebenarannya. Syamsuddin Djalil, budayawan Aceh menyebutkan kisah kematian 99 suami Putroe Neng hanyalah legenda. Walaupun begitu, ia tetap meyakini bahwa sosok Putroe Neng memang ada. Namun kenyataannya, sulit mendapatkan bukti bahwa Putroe Neng memang sempat ditanami ilmu hitam. Kisah Putroe Neng akhirnya ditulis Ayi Jufridar dalam bentuk novel .
Dari kejadian itu, banyak budayawan yang menafsirkan bahwa yang dimaksud 99 suami bukan suami yang sebenarnya. 99 suami tersebut bisa jadi merupakan pasukan musuh yang tewas saat berperang melawan Putroe Neng. Secara logis, ia berpendapat bahwa Putroe Neng tidak mungkin melakukan pernikahan 99 kali dengan rentang waktu yang singkat. Tentunya, hal ini tidak sebanding dengan usianya. #copas

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ADZAN tak perlu TERIAK TERIAK DAN tak perlu PAKAI PENGERAS SUARA

. Mengapa adzan harus dikumandangkan keras-keras? Pakai speaker pula. Apa tidak mengganggu yang lain yang bukan orang muslim? . Adalah teman saya, yang kebetulan non muslim, bertanya kepada saya, “Kenapa kalau adzan harus dibunyikan keras-keras dengan speaker pula?”. . Saya yang bukan ahli agama kemudian berpikir sejenak mencari jawaban yang mudah dicernanya, menjawab seperti ini . “Bro, adzan itu adalah panggilan sholat, pasti dong namanya panggilan tidak mungkin dengan cara yang sama seperti berbicara atau berbisik-bisik”. . Teman saya membalas “Tapi kan di orang-orang sekitar tidak semuanya muslim?”. . Saya jawab lagi “Benar. Bro, kita sekarang sedang ada di bandara, dengar kan announcement bandara selalu memberikan panggilan boarding? . Apakah kamu juga mempertanyakan ke mereka mengapa melakukan panggilan boarding pesawat YANG LAIN keras-keras padahal bukan panggilan pesawatmu?” . Dia tersenyum namun membalas lagi “Tapi kan hari gini semua orang sudah tahu deng...

Satu unit Rumah Warga Kebakaran di Pante Bidari

ACEH TIMUR - Telah terjdi kebakaran satu unit Rumah Warga di Dusun Parek, Desa Blang Seunong, Kecamatan Pantee Bidari, Kabupaten Aceh Timur Hari Sabtu, 21 Juni 2021 sekira pukul 19.00 Wib pemilik rumah bernama Anwar Abu Bakar (58) tahun pekerjaan Petani/pekebun Warga Dusun Parek, Desa Blang Seunong, Kecamatan Pantee Bidari, Kabupaten Aceh Timur. Kapolsek Pantee Bidari Iptu JM Tambunan S.H menjelaskan kronologi kejadian, Berdasarkan keterangan dari Kepala Dusun Parek, Desa Blang Seunong, Musa mengatakan kejadian kebakaran bermula saat Anwar Abu Bakar (pemilik rumah). bersama anggota keluarganya pergi keluar rumah untuk ke keude, namun saat kembali kerumahnya Anwar Abu Bakar melihat api membakar rumah dan sudah membesar. Jarak rumah yang berjauhan dengan tetangga sehingga menyulitkan untuk meminta bantuan warga, begitu juga dengan kondisi jalan untuk menuju lokasi kebakaran sehingga api membakar habis bangunan rumah yang terbuat dari kayu papan tersebut. "Tidak ada korban jiwa...